Benua Afrika menyimpan pesona
yang memanjakan mata dan jiwa. Savana yang membentang luas dengan hewan-hewan
liarnya sungguh menggoda kaki untuk mengunjunginya. Tapi benua Afrika belum
menjadi favorit tujuan wisata karena aksesnya yang tidak mudah dan biaya yang
mahal. Tapi tenang, kita bisa menikmati alam Afrika tanpa perlu ke Afrika. Ya,
tepatnya di ujung timur pulau Jawa. Taman Nasional Baluran Banyuwangi lah
jawabannya.
Saya berkesempatan ke Taman Nasional
Baluran Banyuwangi tahun lalu, dan baru kesampaian berbagi sekarang. Sebenarnya
niatan utama ke Banyuwangi bukan ke Baluran tapi kawah Ijen. Saya ikut angkutan
wisata gratis ke kawah ijen yang disediakan oleh Pemkab Banyuwangi. Sayangnya
kawah ijen ditutup karena terjadi erupsi. Karena sudah terlanjur beli tiket
kereta Semarang-Banyuwangi. Akhinya destinasi saya ganti ke Baluran.
Jadwal kereta dari Semarang ke
Surabaya berangkat pukul 21.00, sampai di Surabaya jam 01.30. Jadwal keberangkatan
kereta Surabaya ke Banyuwangi jam 04.30, saya sempatkan mampir ke hotel untuk
mandi dan bersih-bersih. Kebetulan temenku sudah sampai Surabaya dari siang,
jadi sudah pesen hotel. Jam 03.45 check out dari hotel dan siap-siap ke Stasiun
Gubeng. Sampai Gubeng jam 04.25, hampir saja tertinggal kereta gara-gara tadi
mampir ke MCD buat beli bekal dan ternyata antri cukup lama.
Perjalanan kereta ke Banyuwangi
sudah saya idamkan sejak lama. Betul saja, perjalanan sangat menyenangkan,
jarang melalui perkotaan. Kita akan disuguhi persawahan, pegunungan,
bukit-bukit yang berjajar. Yang paling bagus adalah saat lewat diatas bukit,
dengan dominasi tanaman kopi, dan melewati jurang, kita bisa melihat kebawah ada
pabrik dan perumahan penduduk. Jalur kereta ini juga melewati terowongan yang
cukup panjang, kalau tidak salah terowongan Mrawan di kabupaten Jember. Dalam perjalanan
kita juga bisa melihat gunung Raung dengan puncaknya yang bergerigi.
View di jalur kereta Surabaya-Banyuwangi |
Jam 11.30 sampai di stasiun
Karangasem Banyuwangi. Ini penting untuk diingat, kalau kita mau singgah ke
kota Banyuwangi maka turun di stasiun Karangsem. Lokasi stasiun Karangansem
didekat kota. Sedangkan kalau mau lebih dekat ke baluran maka bisa turun di
staisun Banyuwangi Baru. Stasiun Banyuwangi Baru berada dekat dengan pelabuhan
Ketapang. Stasiun Karangasem ini diluar ekspektasi saya, aku mengira stasiunnya
besar dan di tengah kota. Ternyata statiusnya kecil tetapi tetap bersih dan
nyaman. Kota Banyuwangi juga diluar ekspekstasi, aku mengira kota nya besar.
Ternyata kotanya lumayan kecil. Kota Banyuwangi cukup nyaman dan tertata rapi,
meskipun saaat siang hari sangat panas.
Oh ya, sesampai di Banyuwangi aku
menyewa motor. Rencanya menyewa di rumah singgah yang terletak di depan stasiun
karangasem. Ternyata sudah habis dipesan wisatawan lain. Beruntungnya mereka
membantu menacarikan tempat penyewaan lain. Bapak pemilik sewa motornya sangat
baik. Meskipun harganya agak mahal dengan alasan aku pesennya dadakan, tapi dia
menawari nanti kalau tidak dapat tempat menginap tidur di rumahnya saja. Nama
persewaan motor dan mobilnya adalah Banyuwangi Trans Ijen, pemiliknya Bapak
Rudi, dan ini nomor telponnya 0823 3258 2004.
Saat di rumah singgah aku bertemu
dengan rombongan dari Jakarta yang rencananya mau ke ijen tapi gagal karena
masih ditutup. Rencanaku juga menginap di rumah singgah tapi gak jadi karena
rumah singgah sedang di renov. Yang tersedia penginapan dengan tarif 70 ribu
per malam per orang. Sebelumnya aku udah mencari informasi kalau di Baluran ada
penginapan dan biayanya cuma 100 ribu per kamar, bisa diisi dua orang (murah
banget, per orang cuma 50 ribu). Maka aku putuskan secepatnya booking kamar di
Baluran.
Perjalanan dari Kota Banyuwangi
ke Baluran butuh waktu 2 jam. Setengah jam perjalan dari kota kita akan
melawati Bangsring Underwater. Ini adalah spot wisata untuk snorkeling di rumah
apung. Disini juga nyediain penyewaan perahu untuk snorkeling ke pulau Menjangan
dan pulau Derawan. Pulau Derawan letaknya dekat, perjalanan sekitar 15 menit.
Kalau pualu Menjangan sekitar 45 menit dan sudah masuk kawasan Taman Nasional
Bali Barat.
Setelah perjalanan kurang lebih
1,5 jam kita akan sampai di gerbang Taman Nasional Baluran. Gerbang terletak di
kanan jalan di sebuah tikungan jalan yang cukup tajam. Kalau kita gak lihat
kiri kanan mungkin sudah kebablasan. Gerbang Taman Nasional Baluran masuk
Kabupaten Situbondo. Tiket masuk ke Taman Nasional baluran sebesar 15 ribu
untuk hari biasa (Senin-Sabtu), untuk hari libur 17.500. Jam buka mulai jam
08.00-16.00. Saat masuk tempat pembelian loket kita akan disambut banyak
monyet. J
Tempat Pembelian Tiket Masuk |
Tiket sudah ditangan, saatnya
menuju savana Bekol. Jadi Taman Nasional Baluran itu luas sekali. Ada hutan
belantara, savana Bekol, pantai Bama dan juga gunung Baluran. Nah, yang paling
terkenal tentunya savana Bekol. Dari gerbang masuk ke savana Bekol cukup jauh,
sekitar 12 KM. kalau jalan normal naik motor atau mobil paling 20 menitan. Tapi
karena saat itu jalanan rusak parah, butuh waktu 45 menitan untuk mencapai savana
Bekol (update terbaru bulan Juli 2019, jalanan sudah mulus beraspal). Sepanjang
perjalanan menuju savana Bekol, kita akan melewati hutan belantara. Tidak
jarang pula kita menemui hewan liar di jalan.
Dan akhirnya sampailah kita di savana
Bekol. Huh, perjalanan panjang yang mengocok perut terbayar lunas. Savana luas
dengan kerbau, rusa dan tentu monyetnya begitu memanjakan mata. Tapi karena
saat kesana lagi musim hujan jadi rumputnya hijau. Akan lebih sempurna lagi
kalau saat musim kemarau, kita bisa melihat rumput menguning. Langsung puas-puasin
poto-poto.haha. Kalau haus atau lapar, tenang saja ada warung makan.
Saat waktu sudah beranjak sore,
saya check-in di penginapan. Ternyata penginapan berada di komplek savana. Dari
penginapan bisa liat pemandangan savana. Worth it banget lah, Cuma 50 ribu.
(Untuk detail penginapan bisa dicek dipostingan sini). Setelah nyenyak tidur
semalam, paginya langsung ngejar sunrise ke pantai Bama. Sunsetnya juga tidak
kalah indah. Pantai Bama bisa dijangkau 15 menit naik kendaraan dari savana bekol.
Pantai Bama berpasir putih dan
cukup bersih. Ternyata selain di savana Bekol, di pantai Bama juga ada
penginapan. Aku tidak sempet tanya tarif sewanya. Mungkin hampir mirip dengan
penginapan yang di savana Bekol. Sempat baca beberapa artikel, kalau di pantai
Bama diperbolehkan mendirikan tenda. Untuk tarif dan prosedur ijinnya saya
kurang tau, dan lupa saya tanyakan. Hmm. Di pantai Bama ini selain pantai pasir
putih, kita juga bisa ke hutan mangrove. Aksesnya juga gampang karena sudah
diberi jembatan untuk menelusuri hutan mangrove. Setelah menikmati pantai dan
hutan mangrove saatnya balik ke penginapan.
Hutan Mangrove di Pantai Bama |
Matahari terik sudah diatas ufuk,
itu tandanya penginapan sudah berakhir. Sehari semalam di Taman Nasional baluran
yang tidak akan pernah terlupakan, apalagi bisa bermalam di savana Bekol. Malam
yang sunyi dengan suara-suara hewan liar mengandung sensasi yang tidak bisa
ditemukan di ramainya perkotaan. Ramai dalam kesunyian alam.
Terima kasih sudah membaca
coretan sederhana. Jangan lupa sempatkan menginap di savana Bekol jika
mengunjungi Taman Nasional baluran. Rasakan sendiri sensasinya.
Jalan Menuju Pantai Bama |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar