Rabu, 29 November 2017

Banyak orang memilih trip Singapura-Malaysia dalam sekali trip. Rata-rata alasannya karena lokasi yang berdekatan dan banyak pilihan transportasinya. Bagi yang memilih jalur darat pastinya akan melewati Johor Bahru. Johor Bahru adalah wilayah Malaysia yang berbatasan dengan Singapura.

Transportasi dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur lewat jalur darat ada dua alternatif yaitu kereta dan bus. Pilihan paling nyaman sebenarnya pakai kereta sleeper. Kereta yang memang diperuntukkan untuk tidur mengingat perjalanan yang ditempuh relatif jauh. Tidak memakai kursi tapi memakai dipan, biasanya dipan bertingkat. Tapi sayangnya kereta sleeper senandung sutera yang melayani Johor Bahru-Kuala Lumpur sudah tutup sejak Mei 2016.

Kalau tetep maksa pakai kereta harus transit dulu di Gemas. Rute yang ada sekarang Johor Bahru-Gemas, kemudian dilanjut Gemas – Kuala Lumpur. Yang jadi kendala adalah jadwal kereta Johor Bahru-Gemas yang hanya tiga kali sehari dan kereta Gemas-Kuala Lumpur yang baru buka jam 05.00 pagi. Sangat tidak efektif jika kita melakukan perjalanan malam hari untuk mengemat waktu dan biaya menginap. Solusi yang paling baik adalah pakai bus. Banyak sekali armada bus Johor Bahru – Kuala Lumpur. Salah satu kelebihan memilih naik bus adalah jam operasinya 24 jam. Tentunya sangat cocok bagi backpacker.

Saya memesan tiket bus Johor Bahru – Kuala Lumpur menggunakan aplikasi redbus. Ini saya lakukan untuk menghindari kehabisan tiket jika membeli secara on the spot. Sangat mudah memesan tiket melalui aplikasi redbus. Selain pilihan busnya banyak, sitem pembayarannya juga banyak pilihan. Bus Transnasional menjadi pilihan untuk perjalanan saya. Alasan utama adalah jadwal keberangkatan tengah malam tepat pukul 00.00. dengan perjalan 4 jam akan sampai di Kuala Lumpur jam 04.00, sehingga tidak terlalu lama untuk menunggu pagi.

Bus Johor Bahru-Kuala Lumpur berangkat dari Larkin Terminal dan akan turun di Terminal Bersepadu Selatan (TBS). Sampai sekarang saya belum menemukan bus yang berangkat dari JB Sentral. Saya sampai di Larkin terminal jam 22.00, masih ada waktu yang cukup lama untuk menunggu. Waktu menunggu saya isi dengan makan dan sholat.

Terminal Larkin

Ada banyak rumah makan di terminal larkin, menunya juga beragam, chinnese food, masakan melayu sampai masakan india. Saya pilih makan dengan lauk gulai kambing cuma habis 5 ringgit. Jangan kaget dengan porsi makanan di Malaysia, porsinya sangat banyak, mungkin hampir dua kali lipat dengan porsi Indonesia. Bagi yang muslim mushola terletak dilantai tiga, didalam gedung terminal.

Bagi yang berangkat dari Singapura, berada di larkin terminal seperti berada didunia lain. Terminal yang kotor, bau pesing dan banyak calo. Mirip dengan terminal di Indonesia, memang tidak semua terminal di Indonesia kotor, tapi dengan sangat sedih saya harus mengakui kebanyakan terminal di Indonesia kotor dan bau pesing.

Jam 23.30 bus Transnasional sudah datang, penumpang sudah mulai diperbolehkan naik. Ketika mau naik saya cuma menunjukkan e-tiket melalui hp kepada kernet bus. Tapi apa yang terjadi? Saya dimarahi habis-habisan sama kernetnya. Dia ngomong kalau e-ticket tidak berlaku, harus diprint dulu. Atau ditukarkan dengan tiket asli di loket agen bus Transnasional yang berada di terminal larkin. Karena badan suda kecapekan, aku cuma ngiyain aja sambil merayu-rayu minta maaf dan memohon agar tetap boleh naik. Sambil tetap ngoceh-ngoceh, akhirnya kernet memperbolehkan sambil bilang “ya uda kali ini kamu  boleh naik, kapan-kapan tidak bisa. Dalam hati aku bilang “gue juga kesini sekali ini doing, gak setiap hari” . Sebenarnya di e-ticket yang dikirm redbus ke emailku sudang ada warning untuk ngeprint tiket. Tapi aku gak ada waktu dan gak tau tempat ngeprint di Singapura. Akhirnya ya nekat aja cuma pakai e-ticket.

Jam 00.00, bus berangkat. Bus Transnasional ini sangat nyaman, seat-nya 2-1 dan jarak antar bangku luas, cukup untuk selonjoran kaki. 20 menitan awal perjalanan saya masih sempet liat-liat pemandangan kota Johor Bahru dari jendela bus, kemudian tertidur. Aku baru terbangun ketika bus masuk di sebuah rest area tol (kalau gak salah, karena saya tidak turun bus, ini hanya perkiraanku saja). Bus berhenti cukup lama, dan penumpang diperbolekan turun  untuk makan maupun ke toilet. Karena saya masih kenyang dan rasa kantuk belum hilang saya lanjutkan tidur lagi.

Jam 04.00 saya terbangun lagi, ternyata bus sudah memasuki wilayah Kuala Lumpur. Setengah jam kemudian terminal TBS (terminal Bersepadu selatan) kelihatan dari jauh. Bangunannnya terlihat modern. Betul saja, sampai diterminal wajah terminal larkin sama sekali tidak tercermin disini. Terminal ini lebih mirip bandara daripada sebuah terminal. Dari pemberhentian bus disediakan lift untuk naik ke lantai satu. TBS terdiri dari 6 lantai, untuk sebuah terminal 6 lantai sangat luar biasa. Disini saya menemukan banyak orang tidur dilantai, kemungkinan mereka menunggu pagi untuk melanjutkan perjalanan.

Terminal Bersepadu Selatan

Oh ya, TBS terletak dipinggiran kota Kuala Lumpur. Untuk mencapai pusat kota bisa naik MRT. Stasiun MRT berada di seberang TBS, hanya perlu meneyeberangi jembatan penghubung. Bagi yang kecapekan ada mesin pemijat otomatis, biaya berkisar 3-10 ringgit tergantung durasinya. Sampai di stasiun kereta ternyata belum buka. Ada pengumumamn bawa stasiun baru buka jam 06.00.
Denah TBS

Saat stasiun dibuka orang rebutan masuk dan beli tiket di mesin tiket. Bersyukur saya suda punya map mrt Kuala Lumpur, jadi tidak banyak kebingungan saat membeli tiket. Tiket bisa dibeli pakai koin atau uang kertas 1 dan 5 ringgit. Pastikan kamu punya pecahan kecil uang ringgit. Tiketnya sendiri berbentuk bulat seperti uang koin terbuat dari plastik. Kita tinggal tempel  di pintu masuk untuk membukanya.

Dari TBS ke KL sentral harus transit satu kali di Masjid Jamek. Rutenya dari TBS ambil kereta jurusan Sentul Timur/Ampang (kalau tidak salah jalur sebelah kanan eskalator) dan turun di Masjid Jamek. Dari Masjid Jamek pindah ke rapid KL jurusan Putra Height dan turun di KL sentral. Kita cukup beli tiket sekali saat di TBS, langsung aja pilih tujuan KL sentral. Saat sampai di KL sentral kita cukup masukin tiket tadi di pintuk keluar untuk membukanya. Kl sentral adalah stasiun pusat yang menghubungkan hampir semua tempat wisata di kuala lumpur dan bandara  KLIA.  
Tiket sekali jalan MRT/LRT di Kuala Lumpur

Sabtu, 11 November 2017

Singapura dan Malaysia merupakan dua negara tetangga Indonesia yang biasanya menjadi tujuan trip keluar negeri pertama kali bagi para backpacker pemula seperti saya. Karena berdekatan saya memilih Singapura dan Malaysia dalam satu trip. Ada beberapa alternatif untuk menuju Malaysia dari Singapura, bisa lewat udara maupun darat.

Saya memilih jalur darat dengan naik bus mengingat harga tiket Singapura ke kuala lumpur lumayan mahal. Ketika menyeberang ke Malaysia kita bisa memilih naik bus Singapura- kuala lumpur atau bus Singapura-johor bahru. Johor baru adalah wilayah Malaysia yang paling dekat dengan Singapura. Kedua kota ini terhubung dengan sebuah jembatan sepangjang kurang lebih 3km. karena saya berencana naik pesawat dari johor bahru ke kuala lumpur maka saya naik bus Singapura-johor bahru.

Terdapat banyak bus dari Singapura ke kuala lumpur, tapi yang paling umum adalah bus causewaylink. Bus yang identik dengan warna kuning ini adalah bus Malaysia tetapi membuka layanan di Singapura juga. Terminal keberangkatan bus causewaylink dan bus lain yang menuju ke johorbahru berada di Queen Street. Letak persisnya berada dekat dengan Stasiun MRT Bugis. Dari Stasiun Bugis keluar melalui pintu yang menuju ke Raffles Hospital/Victoria Street.

Jam 9 malam saya keluar dari stasiun bugis dan berjalan menyusuri Victoria street sendirian. kelebihan dari Singapura adalah kita akan tetap merasa aman meskipun berjalan sendirian di malam hari. Sesampai di Raffles Hospital ada perempatan, dan ada lapangan di sebalah kiri. Dari sini kita harus menyeberang ke lapangan tersebut, terminal bus ada di seberang lapangan (kalau tidak salah sebelah barat lapangan). Ushakan jangan terlalu malam jika ingin naik bus ke Malaysia karena agak jarang bus yang menyeberang tengah malam.

Saat sampai di terminal jam sudah menunjukkan jam 9 malam. Saya langsung menghampiri loket tiket  bus causewaylink. Entah dengan alasan apa saya malah diminta beli tiket bus lain. Kemungkinan bus causewaylink sudah tutup atau keberangkatan terdekat adalah bus lain tersebut. Saya agak lupa nama busnya, kalau tidak salah bus Trans jaya. Tarif bus Singapura-Malaysia sebesar 3,4 dollar dan ada biaya tambahan 1 dollar. Saya sudah dijelaskan oleh petugas tiket tentang biaya tambahan tersebut, tapi saya kurang paham karena logat inggrisnya kurang saya pahami. Mungkin karena bapaknya orang china dan sudah tua juga jadi logatnya agak kurang jelas di telinga saya. Tapi setelah saya browsing di internet, ternyata biaya tambahan tersebut adala biaya di border.

Bus berangkat jam 21.00 dan jadwalnya akan sampai di Larkin Terminal Johor Baru dalam waktu satu jam. Larkin terminal adalah terminal bus yang akan menuju ke kuala lumpur. Oh ya, saya akhirnya membatalkan penerbangan ke kuala lumpur dari johor bahru. Saya lebih memilih naik bus agar bisa istirahat dalam perjalanan. Kalau mau bandara johor bahru lebih baik turun di JB Sentral. Di JB sentral ada banyak bus yang menuju ke bandara.

Bus baru berjalan 10 menitan saya sudah tertidur karena kecapekan. Pas bangun sudah berada dijalanan yang macet banget. Setalah melihat keadaan di sekitar, ternyata saya suda sampai di woodlands. Woodlands adalah pintu imigrasi Singapura untuk nyeberang ke Malaysia. Sopir bus meminta penumpang untuk turun dan berjalan kaki ke imigrasi mengingat macet yang parah. jangan lupa membawa semua barang bawaan kita, jangan ada yang ketinggalan di bus.

Woodland Checkpoint, Singapore
Melihat orang-orang berlari cepet-cepetan masuk gedung imigrasi, saya ikutan berlari. Setelah masuk gedung saya baru paham kenapa mereka berlari, ternyata antrian lumayan panjang. Tapi beruntungnya di dalam imigrasi dibagi 2 antrian, untuk warga Malaysia dan non-Malaysia. Untuk antrian non-Malaysia antrian tidak begitu panjang. Proses imigrasi selesai selanjutnya kita akan turun menuju tempat menunggu bus.

Disini masalah dimulai, ada banyak tempat menunggu, dan saya tidak paham bus yang saya tumpangi tadi akan menunggu di sebelah mana. Saya baca di internet kalau bus causewaylink tidak perlu menunggu bus yang kita tumpangi, kita boleh naik bus lain sesama causewaylink yang paling cepat berangkat. Masalahnya bus yang saya tumpangi bukan causewaylink, dan saya lupa nama busnya.

Ternyata bukan hanya saya yang kebingungan, ada seorang ibu bule yang juga kebingungan. Dia menghampiri saya untuk bertanya tentang bus yang ditumpangi, dan saya tidak bisa memberi jawaban karena saya ingat ibu tersebut satu bus dengan saya. Saya melihat banyak orang antri di salah satu tempat menunggu bus, saya ikutan antri saja. Ketika sampai didepan ternyata ini antrian untuk bus pekerja dan causewaylink. Saya diminta untuk menunggu di tempat sebelah yang agak sepi dan dikasih tau kalau bus yang saya tumpangi memang lama.

Setelah menunggu dengan harap-harap cemas, sekitar 10 menit bus datang. Saya mengenali bus nya dari warna bus dan wajah sopirnya. Tips untuk teman-teman yang melintas ke Malaysia pakai bus selain causewaylink jangan lupa foto busnya, kalau perlu foto plat nomornya juga. Akhirnya bus menyeberangi jembatan penghubung antara Singapura dan Malaysia. Dari kejauhan kota johor bahru terlihat gemerlap gedungnya.

Sampai daratan Malaysia kita diminta turun lagi untuk proses imigrasi di kantor Imigrasi Sultan Iskandar, Malaysia. Beruntung sekali antrian tidak terlalu panjang, dan proses imigrasi berjalan lancar. Keluar kantor saya menuju tempat menunggu bus. Masalah di woodland terulang, saya tidak tau harus menunggu di sebelah mana. Tapi saya tidak begitu panik, saya pede aja asal menunggu di satu tempat yang paling dekat dengan pintu keluar. Saya berfikir kalau menunggu disini saya bisa melihat semua bus yang keluar, jadi gak akan tertinggal bus.

Perkiraan saya kurang tepat, bus yang saya tumpangi lama banget gak muncul. Sudah 20 menit tidak muncul, saya juga tidak menemukan ibu bule yang satu bus dengan saya tadi. Perasaan panik muncul kembali, karena saya harus sampai di Larkin terminal sebelum jam 12.00 malam. Buruknya lagi, disini banyak sekali calo-calo bus yang menawarkan tiket bus ke JB sentral maupun larkin terminal. Ketika saya tanya tentang bus yang saya tumpangi, mereka malah menawarkan tiket bus lain yang akan berangkat ke larkin terminal. Calo-calo seperti ini gak pernah saya temui di Singapura. Kesan pertama tantang Malaysia yang kurang baik L

Stress dan putus asa membuat saya menyetujui tawaran calo bus causewaylink. Saya diminta membayar 1 ringgit untuk tujuan larkin terminal dengan tanpa diberi bukti tiketnya. Tak apalah yang penting saya sampai terminal larkin dengan selamat. Perjalanan dari imigrasi Malaysia ke larkin terminal tidak terlalu lama, sekitar 15 menit.

Dari pengalaman saya ini,berikut tips untuk menyeberang ke Malaysia dari Singapura via darat:
  1. Jangan berangkat dari Singapura terlalu malam. Semakin malam semakin jarang pilihan busnya.
  2. Usahakan pilih bus causewaylink, agar tidak usah menunggu bus yang kita tumpangi saat melewati imigrasi Singapura maupun Malaysia. Kita bisa bebas naik bus causewaylink lain yang paling cepat keberangkatannya.
  3. Kalau terpaksa naik bus selain causewaylink jangan lupa ingat-ingat nama bus nya. Kalau perlu bus nya difoto beserta plat nomernya.
  4. Jangan panik dan tetap tenang, kalau ada masalah bertanyalah ke petugas.

Kamis, 09 November 2017


Bagi kamu yang ingin tau itinerary hari pertama trip di singapura bisa cek di artikel sebelumnya. Trip hari kedua cukup melelahkan karena sering berpindah bus dan MRT. Aku berangkat dari hotel jam 10.00, ini diluar rencanaku. Awalnya aku berencana berangkat jam 08.00. sayangnya aku bangun kesiangan karena kecapekan perjalanan hari kemaren. Tujuan pertama adalah Universal Studio yang terletak di Sentosa Island. Sentosa island adalah komplek wisata, hotel dan casino. Untuk menuju kesana kita bisa naik mrt dan turun di stasiun Harbourfront/vivo city.

Stasiun Harbourfront berada dibawah tanah Mall Vivo City. Keluar dari pintu stasiun kita akan langsung masuk mall Vivo City. Untuk menuju ke Sentosa Island ada tiga cara, naik skytrain sentosa express, naik cable car atau jalan kaki. Tiket sentosa express sebesar 4 dollar pp, untuk cable car sebeasar 13 dollar pp. Aku sendiri meilih jalan kaki karena gratis dan ingin menikmati pemandangan pantai dan pelabuhan singapura.

Jembatan penghubung vivo city dengan sentosa island bernama Sentosa Boardwalk. Lama perjalanan sekitar 10 menit, cukup melelahkan juga apalagi cuaca di singapura sangat panas. Sampai sentosa island langsung cari petunjuk arah ke universal studio. Kita akan melewati 3D eye trick museum dan K-Live sebelum sampai di gerbang universal studio. K-Live ini sangat cocok bagi k-pop fans, didalamnya kita bisa melihat pertunjukan artis korea  dalam bentuk hologram.

Sampai di universal tidak lupa foto-foto di depan icon bola dunia universal buat kenangan (agak alay dan mainstream kali ya,haha). Saya tidak masuk ke universal berhubung waktu yang terbatas dan tentunya masalah budget. Tiket masuk universal sekitar 70 dollar. Di sekitar sini kita akan menemukan banyak spot foto selain lambang universal, ada pohon lollipop, dream lake dan sebagainya. Teriknya matahari membuat aku istirahat sebentar di bangku taman sambil menikmati lalu lalang orang berjalan.






Oh ya, kalau sudah sampai sentosa island jangan lupa ke patung merlion. Yups, disini ada patung merlion dengan versi yang lebih besar setinggi gedung bertingkat. Tempatnya dari universal ke dream lake naik tangga, sampai atas tangga kita akan melihatnya. Dari bawah kelihatan ada beberapa orang berada di mulut merlion. Kemungkinan kita bisa naik kesana.

Puas di sentosa island aku balik ke vivo city, merasa tidak kuat kalau harus jalan kaki lagi, aku naik sentosa express. Stasiunnya berada di sebelah patung merlion sentosa. Karena tidak melihat tempat penjualan tiket aku tanya ke petugas tentang tiketnya. Kabar baiknya nya sentosa express menuju ke vivo city ternyata free. Aku menduga-duga, kemungkinan yang berbayar hanyala Skytrain dari vivo menuju sentosa, untuk sebaliknya gratis. Mungkin mereka menganggap semua orang yang naik sudah beli tiket rountrip dari vivo city. 

Tujuan selanjutnya adalah ke kampus Nanyang Technological University (NTU). Sebenarnya ini diluar iteneraryku, tetapi saat mau berangkat temanku minta aku mampir kesini. Dia minta difotoin kampus NTU. Dari vivo city ke ntu harus naik mrt dua kali ditambah naik bus. Rutenya harbourfront naik mrt jalur circle line turun di buona vista, disini pindah mrt jalur east west line jurusan tuas link dan turun di pioneer.

Pada saat menuju pioneer ini kita akan melihat sisi lain singapura. Kita akan melihat daerah pinggiran singapura yang berisi banyak sekali komplek rusun. Hanya saja bedanya dengan rusun di Indonesia rusun disini terlihat bersih dan rapi. Sekolah dan kampus juga banyak ditemui disini. Setelah aku baca-baca artikel, ternyata kampus di singapura memang kebanyan berada didaerah pinggiran kota.
Di stasiun Pioneer, jalan keluar stasiun ada dua A dan B. untuk menuju NTU ambil jalan keluar B turun tangga, jalan di trotoar menuju ke halte. Dibelakang halte ada beberapa pedagang kaki lima yang menjual chinesse food. Ada juga toko makanan ringan yang menjual berbagai roti dan minuman.

Halte ini dilewati berberapa bus, sedangkan yang menuju ke NTU adalah bus nomor 179. Tujuan pertama di NTU, aku ingin melihat gedung school of art and design. Gedung ini hamper mirip dengan perpus UI, dimana atap gedung berbentuk parabola dan ditanami rumput. Dari halte pioneer turun di halte Opp Blk 41. Masuk komplek kampus akan melihat komplek asrama mahasiswa. Kampus NTU sangat sejuk, dikelilingi pohon-pohon rindang.

Aku cuma sekilas di gedung school of art and design, selanjutnya menuju ke gedung innovative center. Gedung ini sangat unik dimana bentuknya mirip mangkok yang disusun bertumpuk, pokoknya keren desainnya. Dari halte Opp Blk 41 naik bus 179 lagi dan turun di halte Innovation Centre (melewati sekitar 4 halte). Gedung ini mempunyai nama lain the Hive.



Kunjungan di NTU aku rasa cukup, saatnya melanjutkan ke destinasi lain. Tujuan selajutnya adalah Garden by the Bay. Pada hari pertama aku sudah berkunjung ke garden the bay tapi belum puas karena hanya sebentar dan belum naik ocbc skyway. Rutenya sama naik bus ke pioneer lagi pakai bus 179, sampai pioneer naik mrt menuju stasiun bayfront.

Keluar stasiun bayfront, kita sudah berada di kawasan garden by the bay (bay south). Aku segera menuju loket penjualan tiket untuk naik ke ocbc skyway. OCBS skyway sendiri adalah jembatan penghubung antara beberapa pohon buatan raksasa atau suptree grove. Kabar buruknya, ocbc skyway ditutup karena sedang dalam perbaikan. Kabar baiknya, kawasan supertree grove masih boleh dikunjungi secara gratis. 
Berada di garden by the bay, kepenatan terasa hilang seketika. Pepohonan yang rindang, cuaca yang sejuk membuat semangat yang tadinya loyo naik lagi. Sampai di supertree grove aku hanya diam terpana menikmati keindaannya. Ini adalah tempat terkeren yang wajib dikunjungi ketika di singapura. Aku Cuma berjalan-jalan dibawah supertree. Saat suda capek jalan, duduk manis sambil nyemil roti. Merebahkan badan sebentar untuk memulihkan tenaga dengan udara yang segar dan angin yang sejuk.

Iteneraryku sudah selesai, saatnya tinggal belanja. Ada 3 tempat belanja yang ingin aku kunjungi, bugis, Chinatown dan Mustafa cnter. Aku sudah ke bugis hari kemaren. Hari ini tinggal ke Chinatown dan Mustafa center. Tujuan pertama ke Chinatown yang sejalur dengan stasiun bayfront. Ketika kita keluar dari stasiun Chinatown pilihlah pintu keluar menuju pagoda street.

Jika ingi berbelanja untuk oleh-oleh disinilah tempatnya. harga barang-barang di Chinatown lebih murah jika dibanding di bugis. Aku bahkan menemukan toko yang menjual gantungan kunci 10 dolar dapat 42 biji. Disini kita bisa menemukan banyak oleh-oleh mulai gantungan kunci, tas, baju, hingga coklat dan makanan ringan lainnya. Diujung jalan pagoda street ada sebuah masjid, aku menunaikan sholat maghrib disini. Dan awal tragedi buruk aku dimulai disini.

Sehabis sholat aku teringat tas kecilku tidak ada, padahal tas ini berisi paspor, dompet, dan semua uang tunaiku. Aku coba cek di tempat wudlu gak ada, tempat lain dimasjid yang saya lewati juga tidak ada. Aku mulai panik, tapi aku mencoba berfikir jernih untuk mngingat-ingat. Akhirnya aku ingat terakhir kali aku pakai tas pada saat bayar belanja di salah satu toko di china town. Tanpa pikir panjang aku langsung lari sekuat tenaga untuk sampai ke toko tersebut. Sampai toko, ibu pemilik toko melihatku sambil tersenyum “your bag?”. Alhamdulillah, tasku disimpen ibu pemilik tokonya. Dia berpesan kepada untuk berhati-hati dan dia bilang” ini singapura, di singapura semuanya aman”. Sekali lagi aku membuktikan sisi aman dari  negara kecil ini.

Jam 9 malam aku harus naik bus ke Malaysia, maka secepatnya aku ke Mustafa center. Mustafa center adalah toko serba ada yang buka 24 jam dan mejual berbagai macam barang termasuk coklat. Disini coklat yang dijual beraneka ragam dengan harga yang relatif terjangkau. Contohnya coklat koin satu bungkus yang berisi 6 slots, perslot berisi 20 biji seharga 7 dollar. Oh ya, Mustafa center terletak 300 meter dari stasius fareer park, little india.

Belanja di Mustafa center kelar aku langsung balik ke stasiun bugis. Sebelum keluar dari stasiun aku mengembalikan kartu stp dan mengambil deposit uang. Dari sini aku berjalan kaki menuju terminal bus arah ke Johor Bahru Malaysia. Terminal nya berada di Queen street sekitar 300 meter dari bugis. Perjalanan di singapura selesai, tapi masih ada petualangan lain melintas ke Malaysia. Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya. 

Kamis, 02 November 2017

30 Jam trip sendirian di Singapura bisa ngapain aja sih?? Mungkin artikel ini bisa menjawab pertanyaan kamu tentang trip singkat di Singapura dan tentunya single backpaker alias piknik sendirian. Ngomongin sinlge backpaker itu panjang, bisa dilihat dari sisi positif ataupun negatif. Nanti aku bahas di artikel tersendiri aja. Intinya meskipun single backpaker, tetap seru kok, gak kalah sama trip rame-rame.


Jadi tepatnya tanggal 1-4 Oktober 2017 kemaren aku melakukan trip ke Singapura-Malaysia pakai tiket promo air asia. Trip yang direncanakan dua orang akhirnya harus aku berangkatin sendirian. Keputusan untuk berangkat sendirian ini sangat dramatis karena aku ambil tiga jam sebelum keberangkatan kereta. Aku berangkat ke Singapura lewat Soekarno-Hatta, jadi dari Semarang ke Jakarta naik kereta.

Trip empat hari ini aku bagi dua hari di Singapura dan dua hari di Malaysia. Kali ini aku akan bahas tripku selama 30 jam di Singapura. Jam 11.00 pesawat Air Asia yang aku tumpangi take off dari Bandara Soetta dan sampai Bandara Changi jam 14.00 waktu Singapura. Waktu di Singapura punya perbedaan satu jam lebih cepat dibanding WIB.
Lobi bandara Changi
Seperti yang kalian tau, Bandara Changi  itu bagus banget, lebih mirip mall dibanding bandara. Infomasi penting nih, jangan lupa bawa botol minum kosong kalau ke Singapura, nanti diisi air di kran air minum yang tersedia di bandara Changi. Kenapa harus bawa botol air minum? Karena air minum di Singapura mahal, sekitar 1,6 sgd alias 16 ribu rupiah!! Bagi yang muslim bisa sholat di mushola yang tersedia di bandara Changi baik terminal 1 maupun 2. Musholla nya bagus dan bersih, sudah disediakan sarung dan sajadah. Untuk terminal 1, letak mushola dilantai 2, satu lantai diatas  ruang kedatangan. Kalau bingung tanyakan saja ke petugas, bisa juga melihat tanda arah yang terpasang.
Kran air minum
Saat di musholla aku disapa sama petugas bandara yang baru saja selesai sholat. Sambil ngobrol-ngobrol ringan, iseng-iseng aku tanya tentang letak staff kantin di Bandara Changi. Sebelum berangkat aku memang sudah berencana makan di staff kantin bandara. Aku dapat rekomendasi dari berbagai artikel di internet kalau harga makanan di staff kantin bandara relatif lebih murah. Letak staff kantin berada di dekat pintu masuk Skytrain yang menghubungkan terminal 1 dengan terminal 2.

Urusan makan kelar saatnya menuju ke kota. Karena aku landing di terminal 1 sedangkan stasiun mrt ada di terminal 2, maka aku naik Skytrain menuju ke terminal 2. Tenang saja, meskipun bandara Changi itu besar banget, tapi ada petunjuk yang sangat jelas di berbagai tempat. Asalkan kita mengikuti petunjuk, aku yakin tidak akan tersesat.

Mrt di Singapura tidak menerima uang cash untuk pembayaran, jadi kita harus membeli tiket yang berupa kartu. Ada tiga jenis tiket untuk naik mrt yaitu pakai kartu ezlink (seperti e-money kalau di Indonesia), pakai Singapore Tourist Pass (STP) atau beli kartu sekali pakai. Untuk perbedaan dari masing-masing akan aku jelaskan di artikel lain. Berhubung aku di Singapura cuma 2 hari dengan perpindahan tempat yang relatif banyak, maka aku pilih pakai STP. STP untuk 2 hari seharga 16 sgd+10 sgd sebagai deposit yang bisa diambil pada saat pengembalian kartu.

Dari Bandara aku turun di stasiun bugis karena sudah booking hotel di Arab Street yang kebetulan dekat dengan stasiun tersebut. Kalau kamu ingin langsung ke patung merlion maka turunlah di stasiun raffles palace. Dari stasiun raffles palace patung merlion bisa dicapai dengan jalan kaki sekitar 5 menit. Oke balik lagi, setelah aku turun di stasiun bugis langsung jalan kaki menuju hostel Shopahouse untuk check-in. Jarak dari stasiun ke hotel sekitar 10 menit dengan jalan kaki.

Selesai checkin hotel aku berencana ke Merlion Park. Waktu sudah menunjukkan jam 16.30, aku mampir sholat ke Masjid Sultan yang berada di kawasan kampong glam. Disini banyak turis yang bisa kita temui karena tempat ini merupakan warisan budaya melayu di Singapura. Inilah salah satu alasan kenapa aku milih hotel di arab street. Daerah arab street itu daerah yang strategis, dekat dengan mrt, dekat masjid, dekat Kampong Glam, dekat Haji Lane dan juga banyak resto halal.

Setelah puas di kampong glam jangan lupa mampir di haji lane yang berada di gang sebelahnya. Haji lane merupakan sebuah jalan (gang lebih tepatnya) yang berisi banyak resto dan toko yang menjual berbagai barang handmade dan souvenir. Distro yang menjual baju dengan kualitas bagus bisa ditemukan disini. Memang secara harga jauh lebih mahal dibanding di Chinatown maupun Bugis, tapi jika kamu menginginkan barang yang berkualitas, disini tempatnya. Haji lane sangat cocok bagi kamu yang cari spot instagramable, tembok-temboknya dicat dengan berbagai mural warna-warni.


Toko di Haji Lane

Tiga puluh menit cukup untuk explore di kampong glam dan haji lane, selanjutnya ke stasiun bugis untuk menuju kawasan marina bay. Turun di stasiun raffles palace, jalan kaki sepuluh menit sudah sampai patung merlion. Karena pas itu hari minggu, kawasan patung merlion ramai pengunjung . Dibelakang patung merlion terlihat Marina Bay Sand (bangunan tiga tower yang atasnya ada penghubung seperti perahu). Marina bay sendiri adalah kawasan terpadu yang terdiri dari bangunan perkantoran dan tempat wisata.

Merlion

Marina by Sand terlihat dari Esplanade
Dari patung merlion berjalan ke esplanade yang berada disebelahnya. Ada jembatan yang menghubungkan keduanya. Cukup jalan kaki 5 menit sudah sampai. Dari sini kita bisa lihat kompleks perkantoran marina bay, pada saat malam hari terlihat bagus banget. Kebetulan di samping esplanade ada konser orchestra dalam rangka festival China, jadi aku sempatkan nonton sambil menikmati kawasan marina bay di malam hari. Aku lupa tepatnya festival apa, yang pasti festival yang berhubungan dengan tradisi China.

Jika kamu belum capek dan ingin lanjutk eksplore, tidak ada salahnya pergi ke marina bay sand ataupun ke Garden by the Bay. Untuk menuju ke sini kamu bisa menyebrang melalui helix bridge. Desain jembatan ini sangat unik karena meniru desain DNA manusia. Ketika malam hari akan kelihatan indah karena dihiasi dengan lampu warna warni. Aku memutuskan langsung ke Garden by the Bay.

Helix Bridge

Garden by the Bay adalah kawasan taman kota yang mempunyai beberapa atraksi wisata. Ada OCBC skyway yaitu jembatan layang yang menghubungkan beberapa pohon buatan raksasa, ada juga flower dome, cloud forest dan banyak lagi. Tujuan utamaku ke Singapura sebenarnya ya kesini, mau naik ke ocbc skyway. Tapi karena sudah malam aku cuma muter-muter di taman sambil lihat danau buatan yang dihiasi patung dan bunga dengan lampu warna warni.

Jam 19.45 aku bergegas balik dari Garden by the Bay ke esplanade karena mau lihat atraksi laser dari marina bay sand pada pukul 20.00. tenaga rasanya sudah mau habis, dari kemaren belum istirahat. Butuh waktu 10 menit sambil lari-lari untuk sampai esplanade. Sambil menunggu atraksi laser aku menikmati lagi orchestra yang ternyata tayang setiap satu jam sekali. Tapat jam 20.00 sorot laser dari gedung mulai muncul satu persatu. Sungguh pemandangan yang indah, menikmati Singapura di malam hari. Tak terasa penat perjalanan seharian terasa hilang.


Atraksi Laser

Atraksi Cuma berjalan 10 menit, perut mulai keroncongan. Ada tempat makan di halaman belakang esplanade, tempatnya berupa kumpulan pedagang kaki lima. Menunya cukup beragam terutama harganya yang cukup ramah kantong. Harga makanan disini dimulai dengan harga 6 dollar saja.

Selesai makan, aku kembali ke hotel karena waktu sudah malam. Dalam perjalanan, mampir ke pasar bugis untuk beli colokan 3 kaki. Di Singapura colokan listrik memakai tiga kaki, jika belum bawa dari Indonesia bisa beli di bandara ataupun di bugis. Bugis jadi salah satu tempat untuk belanja oleh-oleh khas Singapura. Gatungan kunci, kaos, mug, bolpen dan pernak pernik lain dijual disini dengan harga terjangkau dan bisa ditawar. Sampai hotel hamper jam 22.00.Inilah kelebihan traveling ke Singapura, meskipun single traveler akan tetap aman jalan sendiri saat malam hari.